29 Jan 2024 10:10:47 48 Kali
Mahasiswa KKN-PPM ITERA Periode-12 menyelenggarakan pameran produk hasil karya mahasiswa KKN di Balai Kampung Rama Yana, Lampung Tengah, pada Jumat(19/01/2024). Pameran ini diselenggarakan oleh Kelompok 137 dan Kelompok 138 dengan tema “Inovasi Komoditas: Pilar Meningkatkan Daya Saing Desa yang Berkelanjutan dan Multikultural”.
Pameran ini dimulai dengan kegiatan senam bersama yang dilanjutkan dengan serangkaian lomba untuk anak-anak sekolah dan masyarakat Kampung Rama Yana. Antusiasme yang tinggi terlihat dari partisipasi aktif masyarakat dalam mengikuti perlombaan. Puncak acara adalah pameran produk hasil karya mahasiswa KKN yang dipamerkan pada stand-stand yang tersedia.
Tujuan utama dari pameran ini adalah untuk mengenalkan berbagai produk inovatif hasil karya mahasiswa KKN. Produk-produk yang dipamerkan antara lain produk olahan jagung dan tongkol jagung, pemanfaatan limbah, pembuatan peta dan desain bangunan yang dapat berguna untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Produk olahan jagung menjadi daya tarik utama, seperti selai jagung, dodol jagung, dan tepung tongkol jagung yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kukis. Inovasi produk ini diharapkan tidak hanya memberikan nilai jual tinggi, tetapi juga mendorong pengembangan usaha baru untuk masyarakat Kampung Rama Yana.
Permasalahan limbah menjadi sorotan karena jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Dalam hal pengolahan limbah, digunakan berbagai jenis limbah, seperti limbah ternak, limbah rumah tangga, dan limbah hasil panen. Limbah-limbah ini diolah menjadi beragam produk yang berguna diantaranya yaitu pupuk kompos dari kotoran sapi, pupuk organik cair dari limbah rumah tangga, Bio-Pestisida dari daun pepaya, Bio-Baterai dari kulit pisang, Bio-Briket dari tongkol jagung, dan herbarium.
Bio-baterai menjadi salah satu inovasi ramah lingkungan dalam pengololaan limbah. Baterai ini menggunakan bahan dasar limbah kulit pisang sebagai sumber energi. Selain berpotensi menghasilkan arus yang stabil, bio-baterai juga bertujuan untuk menjaga keramahan lingkungan, berbeda dengan baterai konvensional yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Selanjutnya, dilakukan pengolahan limbah plastik menjadi paving block, sebuah alternatif untuk bahan bangunan yang dibuat dari campuran plastik dan kerikil yang dipadatkan, memberikan nilai tambah pada pemanfaatan bahan limbah. Paving block ini dapat digunakan untuk menutupi tanah di halaman atau sebagai jalan setapak, menciptakan solusi kreatif dalam mengelola limbah plastik.
Bio briket dari tongkol jagung merupakan solusi berkelanjutan lainnya yang dihasilkan dari pengolahan limbah hasil panen. Proses pembuatan bio-briket ini melibatkan pembakaran tongkol kering tanpa udara(pirolisis), direkatkan, dan dicetak sesuai kebutuhan. Bio-briket tongkol jagung ini merupakan bahan bakar alternatif yang memiliki kandungan karbon, nilai kalor tinggi, kemudahan dalam menyala, dan menghasilkan asap dalam jumlah yang minim. Produk-produk ini merupakan upaya nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan meningkatkan kreativitas masyarakat.
Pameran ini tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga melibatkan analisis keadaan Kampung Rama Yana, dengan pembuatan peta tata guna lahan, peta persebaran peribadatan, dan proyeksi kebutuhan sarana peribadatan dengan menggunakan SNI 03-1733-2004. Dari hasil analisis, dengan jumlah penduduk Kampung Rama Yana sebanyak 2610 jiwa dibutuhkan 10 mushola dan 2 masjid. Sedangkan untuk kebutuhan sarana ibadah agama Hindu, terdapat pura di masing-masing rumah penduduk. Selain di masing-masing rumah warga ada juga pura untuk tempat berkumpul semua masyakat hindu, yaitu sebanyak 2 pura puseh dan 2 pura dalem yang masing-masing ada di dusun 1 dan dusun 4.
Desain sentra UMKM dan puskesmas turut dipresentasikan sebagai rekomendai untuk memajukan infrastruktur desa. Sentra UMKM didesain dengan mempertimbangkan komoditas lokal, terutama jagung, sebagai produk unggulan. Produk rekomendasi seperti kukis tongkol jagung, selai jagung, dan dodol jagung diharapkan dapat menjadi ciri khas desa. Selain produk makanan, sentra UMKM juga dirancang untuk menampung berbagai jenis produk kerajinan dari warga.
Sebagai pelengkap, pameran juga memamerkan inovasi teknologi, termasuk jalan otomatis yang tidak memerlukan baterai dan sensor detak jantung. Lampu jalan otomatis ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi pencahayaan di desa, otomatis menyala saat gelap dan mati saat terang.
Melalui pameran produk hasil KKN ITERA ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi, solusi, dan rekomendasi dalam mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan, kreatif, dan multikultural.
Untuk artikel ini